Tulisan ini dibuat karena dorongan teman yang nyuruh gue buat nambah postingan di blog ini.
Ok lah, spesial buat lo teman..
Putih . .
Kosong. . .
Tidak ada apa-apa. .
Bersih. .
Tapi kini?
Hitam dimana-mana. .
Membentuk barisan dengan kelang tak jauh 1 huruf. .
Membuat jadi sebuah kata-kata yang bergabung menjadi kalimat. . .
Kini sirna sudah putihmu. .
Sirna sudah keaslianmu
Namun ini lebih baik untuk sekarang, , karna kau telah dimanfaatkan. .
Tapi,
sudikah kau sebenarnya?
Ikhlaskah kau sebenarnya?
Relakah kau sebenarnya?
Jika kau bisa bicara, gue yakin kau menolak untuk dinodai. .
Kau menolak tuk di kontaminasi. .
Namun smuanya sudah terlambat. . .
Putihmu kini tlah ternodai?
Putih. . . . . .
Kosong. . . . .
Bersih. . . .
Dan tanpa apa-apa. .
Inilah catatan tanpa makna. .
Hmm, ,
Kamis, 16 Juni 2011
Selasa, 07 Juni 2011
Jam 3 Bau
Kali ini, gue nulis kejadian di kamar gue saat malam hari. Hal ini bener bener bikin gue gak bisa tidur lagi, bahkan "dia" berhasil nyuruh gue ngelakuin hal yang tak sepatutnya dilakuin di malam hari.
Sebelum gue cerita, berikut sinopsisnya. ^^
Jam
Terdiri dari 3 huruf, 2 huruf konsonan, dan 1 huruf vokal.
Ya, begitulah.
Saat gue terbangun terlihat 2 hp gue *butut semua sih menunjukkan 1 jam yang sama, yaitu jam 3.
Tiga.
2 + 1 = 3
Ya, begitulah.
2 malam berturut-turut ditambah 1 malam ini gue terbangun sampai 3 malam berturut-turut.
Bau
3 huruf, 2 huruf vokal, dan 1 kata.
3, 2, 1.
Ya, begitulah.
Bagai balapan yang akan segera dimulai. Gue terbangun dalam tidur lelap gue karena bau yang singgah di hidung gue.
Jam
3
Bau.
Ya, begitulah.
Hmm,, sedikit lucu bagi gue. Waktu itu, gue lagi mimpi jadian ama cewek yang gue taksir,, pas momen yang paling indah saat jadian, gue ngerasa cewek gue tadi (ngarep juga sih) buang gas, dan bau nya itu.. Waw, bunga bangkai pun keok lawan baunya dia.
Makin lama, bau itu makin kerasa di hidung gue. Dan memaksa meninggalkan momen yang gak pengen gue lewati seumur hidup gue.
Ini malam ke 3 gue ngerasain bau tak sedap ini.
Tunggu dulu, hidung gue bukan hidungnya sule yang nyungsep, sampe-sampe bisa tahan dengan bau yang kata gue tadi.
Sebentar, gue nyari alasan dulu...
#@/:]§&)¿¤+={¡`~
aahh, iya.
Waktu itu, anggap saja malam pertama sama si "dia".
"dia" gak terlalu agresif, jadi gue anggap itu cuma aroma biasa, mungkin dari rumah tetangga sebelah.
Terus, malam kedua.
Si "dia" mulai nakal, terus gue pikir lagi mungkin itu cuma aroma dari tetangga juga.
Nah, pas malam ketiga..
Wuidihh..
Agresif banget "dia", sampe-sampe hidung gue digelitiki hingga bersin.
Gue cari tuh sumber,
pas gue liat di bawah lemari. Ternyata, si "dia" itu ternyata seekor tikus yang mati. Yahh, gue terpaksa pembersihan dah malam malam.
Di bilang sial, gimana. Di bilang beruntung darimana. Udah gak bisa tidur, dipaksa pembersihan lagi. Huufft,.
Gue juga bingung, darimana muncul tuh si "dia", datang tak di undang pulang minta di usir. Coba kalo si dia, datang tak diundang ok, pulang gue tahan. ^^
Sekian dulu cerita di malam kelabu ini, gue cuma mo ngingetin ke kamu. Buruan bersihin tuh kamar kamu, Kalo gak mau kejadian ni menimpa kamu,. Ok guys. Ok lahh.
Sebelum gue cerita, berikut sinopsisnya. ^^
Jam
Terdiri dari 3 huruf, 2 huruf konsonan, dan 1 huruf vokal.
Ya, begitulah.
Saat gue terbangun terlihat 2 hp gue *butut semua sih menunjukkan 1 jam yang sama, yaitu jam 3.
Tiga.
2 + 1 = 3
Ya, begitulah.
2 malam berturut-turut ditambah 1 malam ini gue terbangun sampai 3 malam berturut-turut.
Bau
3 huruf, 2 huruf vokal, dan 1 kata.
3, 2, 1.
Ya, begitulah.
Bagai balapan yang akan segera dimulai. Gue terbangun dalam tidur lelap gue karena bau yang singgah di hidung gue.
Jam
3
Bau.
Ya, begitulah.
Hmm,, sedikit lucu bagi gue. Waktu itu, gue lagi mimpi jadian ama cewek yang gue taksir,, pas momen yang paling indah saat jadian, gue ngerasa cewek gue tadi (ngarep juga sih) buang gas, dan bau nya itu.. Waw, bunga bangkai pun keok lawan baunya dia.
Makin lama, bau itu makin kerasa di hidung gue. Dan memaksa meninggalkan momen yang gak pengen gue lewati seumur hidup gue.
Ini malam ke 3 gue ngerasain bau tak sedap ini.
Tunggu dulu, hidung gue bukan hidungnya sule yang nyungsep, sampe-sampe bisa tahan dengan bau yang kata gue tadi.
Sebentar, gue nyari alasan dulu...
#@/:]§&)¿¤+={¡`~
aahh, iya.
Waktu itu, anggap saja malam pertama sama si "dia".
"dia" gak terlalu agresif, jadi gue anggap itu cuma aroma biasa, mungkin dari rumah tetangga sebelah.
Terus, malam kedua.
Si "dia" mulai nakal, terus gue pikir lagi mungkin itu cuma aroma dari tetangga juga.
Nah, pas malam ketiga..
Wuidihh..
Agresif banget "dia", sampe-sampe hidung gue digelitiki hingga bersin.
Gue cari tuh sumber,
pas gue liat di bawah lemari. Ternyata, si "dia" itu ternyata seekor tikus yang mati. Yahh, gue terpaksa pembersihan dah malam malam.
Di bilang sial, gimana. Di bilang beruntung darimana. Udah gak bisa tidur, dipaksa pembersihan lagi. Huufft,.
Gue juga bingung, darimana muncul tuh si "dia", datang tak di undang pulang minta di usir. Coba kalo si dia, datang tak diundang ok, pulang gue tahan. ^^
Sekian dulu cerita di malam kelabu ini, gue cuma mo ngingetin ke kamu. Buruan bersihin tuh kamar kamu, Kalo gak mau kejadian ni menimpa kamu,. Ok guys. Ok lahh.
Sabtu, 21 Mei 2011
Pikiran
Minggu pagi yang cerah.
Hmm, males mandi. *Padahal dah jam 10 lewat.
Enak nonton aja kali ya.
Bukan, mending nongkrong ma temen-temen.
Ah, tapi belom mandi.
Males lagi jatuhnya.
Buka FB ajalah.
Hmm, kagak ada notice.
Hoamm..
(kata temen gue itu kata keramat yang seolah gak boleh diucapin) -_-"
Coba cek twit..
Hmm lagi, kosong.
Hanya anak-anak alay yang update. Males lagi
""Buka blog""
Hoaa.. Iya juga.
Hmm,, lagi-lagi.
Sepi banget blog ini #@? *Ya iyalah, toh entri cuma ada 2.
Hhha..
Mesti ditambah nih entri..
Apa ya?
Cari inspirasi dulu.
(...politik..., ogah ah. ...gosip kiamat 21 Mei... Haa, bodo amat. *Toh gue masih iduup. Apa ya?)
Liat blog temen gue dulu dah..
Waahh, tentang cinta.
zzz...
Tadinya gue mo nulis tentang cinta juga. eeh, baru dua kalimat dah bosen gue .
aaaaaaaahhh.
susah amat. Kerjaan gue dari tadi ajalah ditulis.
Dari ngeliat matahari di minggu pagi sampe mo ngedit blog.
CENG JENG.....
Maka jadilah postingan sembarang ngarang indah ini.
Gak ada yang spesial sih.
Cuma satu hal.
Terkadang yang kita pikirkan bisa langsung jadi sesuatu yang kita pikirkan.. Hha, Pikirkanlah ! ^^
Hmm, males mandi. *Padahal dah jam 10 lewat.
Enak nonton aja kali ya.
Bukan, mending nongkrong ma temen-temen.
Ah, tapi belom mandi.
Males lagi jatuhnya.
Buka FB ajalah.
Hmm, kagak ada notice.
Hoamm..
(kata temen gue itu kata keramat yang seolah gak boleh diucapin) -_-"
Coba cek twit..
Hmm lagi, kosong.
Hanya anak-anak alay yang update. Males lagi
""Buka blog""
Hoaa.. Iya juga.
Hmm,, lagi-lagi.
Sepi banget blog ini #@? *Ya iyalah, toh entri cuma ada 2.
Hhha..
Mesti ditambah nih entri..
Apa ya?
Cari inspirasi dulu.
(...politik..., ogah ah. ...gosip kiamat 21 Mei... Haa, bodo amat. *Toh gue masih iduup. Apa ya?)
Liat blog temen gue dulu dah..
Waahh, tentang cinta.
zzz...
Tadinya gue mo nulis tentang cinta juga. eeh, baru dua kalimat dah bosen gue .
aaaaaaaahhh.
susah amat. Kerjaan gue dari tadi ajalah ditulis.
Dari ngeliat matahari di minggu pagi sampe mo ngedit blog.
CENG JENG.....
Maka jadilah postingan sembarang ngarang indah ini.
Gak ada yang spesial sih.
Cuma satu hal.
Terkadang yang kita pikirkan bisa langsung jadi sesuatu yang kita pikirkan.. Hha, Pikirkanlah ! ^^
Minggu, 15 Mei 2011
Pohon Kelapa
Kala itu angin bersahut-sahutan.
Awan beriring-iringan.
Ombak pun bertabrakan.
80km/jam, ya bisa dibilang kecepatan anginnya segitu.
Wow. . . Ombak makin merajarela, atap-atap rumah melayang. Tapi tidak dengan pohon kelapa.
Walau dengan akar serabutnya, ia tetap kokoh berdiri di atas pendiriannya. Walau angin menerjang, badai menghujam, ia masih tetap teguh dan berdiri tegak. Kalau pun harus menjatuhkan buahnya untuk meringankan dirinya, demi mempertahankan pendiriannya.
Hmm, , mestinya kita juga seperti itu. Menjadi layaknya pohon kelapa, walau banyak masalah kita tetap bertahan, walau rayuan dan godaan mengganggu, kita tetap teguh pendirian.. Walaupun harus mengorbankan sesuatu namun tetap punya martabat dan harga diri.
Meski pendirian kita dianggap remeh, kita harus tetap percaya bahwa itulah jati diri kita..
Kita jangan jadi seperti ombak yg semakin besar karna angin tadi, . Layaknya pengikut yang menurut saja yang diinginkan angin, jangan juga jadi seperti atap rumah tadi yang melayang diterjang angin walaupun pijakannya terlihat kokoh, namun tetap melayang karena tak percaya dengan pendiriannya, padahal pijakannya terlihat kokoh di mata orang.
Awan beriring-iringan.
Ombak pun bertabrakan.
80km/jam, ya bisa dibilang kecepatan anginnya segitu.
Wow. . . Ombak makin merajarela, atap-atap rumah melayang. Tapi tidak dengan pohon kelapa.
Walau dengan akar serabutnya, ia tetap kokoh berdiri di atas pendiriannya. Walau angin menerjang, badai menghujam, ia masih tetap teguh dan berdiri tegak. Kalau pun harus menjatuhkan buahnya untuk meringankan dirinya, demi mempertahankan pendiriannya.
Hmm, , mestinya kita juga seperti itu. Menjadi layaknya pohon kelapa, walau banyak masalah kita tetap bertahan, walau rayuan dan godaan mengganggu, kita tetap teguh pendirian.. Walaupun harus mengorbankan sesuatu namun tetap punya martabat dan harga diri.
Meski pendirian kita dianggap remeh, kita harus tetap percaya bahwa itulah jati diri kita..
Kita jangan jadi seperti ombak yg semakin besar karna angin tadi, . Layaknya pengikut yang menurut saja yang diinginkan angin, jangan juga jadi seperti atap rumah tadi yang melayang diterjang angin walaupun pijakannya terlihat kokoh, namun tetap melayang karena tak percaya dengan pendiriannya, padahal pijakannya terlihat kokoh di mata orang.
Sedikit catatan kecil.
Semoga bisa memotivasi ! !
Kamis, 05 Mei 2011
Milanta Untuk Cewek kan?
Mungkin kalo ada yang mau protes dari judulnya langsung komen aja, nggak usah dibaca lagi coretan ni. ^^"
Maaf dah kalo gue sebut merk, tapi nggak plong nafas gue kalo nggak nyebut nama itu. Kamu pasti dah tau apa tuh Milanta, tapi buat yang belum sempat tau (*kasian banget) ^V^ gue kasih tau. Milanta tuh bekas minyak goreng yang dah berulang-ulang kali dipakek.
Ok, Kita mulai dari cerita gue di kost-an temen gue, dimulai dari pernyataan si D,
"untunglah ada Milanta, maag aku dah plong"
terus si E bilang
"aku juga pernah D, pas jam 12 malem sakit banget rasanya perut gue"
si D lagi
"enaknya kalo maag kumat, perut kita dilipat (bayangilah sendiri) "
Abis itu D masuk kamar mandi ntah buat apa, pas si D ngambil gayung si E bilang
"Milanta tuh untuk cewek kan?"
ZZZrrrrtttt, kita bertiga diam sejenak. Si D noleh dari kamar mandi ngeliat si E, gue antara keselek dengan nggak, mo ketawa juga tapi ketahan minuman di mulut sambil liat si e.
terus...
ixixixix
uhuhuhuhuh
HAHAHAHAHAHAHAHAHA
tawa menggema, memecah kesunyian malam, membunuh suara jangkrik yang bertengger dan memutus urat malu seketika...
Adoooohhh... E... E... Milanta tuh untuk maag, bukan buat cewek.
Hmm, perasaan dari tadi kita nyeritain tentang maag, dari mana tuh anak bisa ngomong gitu.
Mungkin maksud E tuh Kiranti yang buat cewek.. Haha, ntah si E sengaja atau nggak, yang jelas nggak perlu lagi ngerusuh di facebook, dah cukup rusuh di kost-an sendiri..
Maaf dah kalo gue sebut merk, tapi nggak plong nafas gue kalo nggak nyebut nama itu. Kamu pasti dah tau apa tuh Milanta, tapi buat yang belum sempat tau (*kasian banget) ^V^ gue kasih tau. Milanta tuh bekas minyak goreng yang dah berulang-ulang kali dipakek.
Ok, Kita mulai dari cerita gue di kost-an temen gue, dimulai dari pernyataan si D,
"untunglah ada Milanta, maag aku dah plong"
terus si E bilang
"aku juga pernah D, pas jam 12 malem sakit banget rasanya perut gue"
si D lagi
"enaknya kalo maag kumat, perut kita dilipat (bayangilah sendiri) "
Abis itu D masuk kamar mandi ntah buat apa, pas si D ngambil gayung si E bilang
"Milanta tuh untuk cewek kan?"
ZZZrrrrtttt, kita bertiga diam sejenak. Si D noleh dari kamar mandi ngeliat si E, gue antara keselek dengan nggak, mo ketawa juga tapi ketahan minuman di mulut sambil liat si e.
terus...
ixixixix
uhuhuhuhuh
HAHAHAHAHAHAHAHAHA
tawa menggema, memecah kesunyian malam, membunuh suara jangkrik yang bertengger dan memutus urat malu seketika...
Adoooohhh... E... E... Milanta tuh untuk maag, bukan buat cewek.
Hmm, perasaan dari tadi kita nyeritain tentang maag, dari mana tuh anak bisa ngomong gitu.
Mungkin maksud E tuh Kiranti yang buat cewek.. Haha, ntah si E sengaja atau nggak, yang jelas nggak perlu lagi ngerusuh di facebook, dah cukup rusuh di kost-an sendiri..
Langganan:
Komentar (Atom)